PEKANBARU, SINKAP.info – Banyaknya persoalan sengketa tanah di Riau membuat masyarakat resah. Salah satunya, mengutip berita Radar Nusantara, konflik berada di perbatasan Desa Tarai Bangun dengan Desa Rimbo Panjang kecamatan Tambang kabupan Kampar.
Kronologis hal itu sebagaimana yang diberitakan Radar Nusantara adalah sebagai berikut.
1. Bebeberapa tahun belakangan ini Tanah Kaplingan GKPN (Gabungan Koperasi Pegawai Negeri) dikuasai sekelompok orang yang mengatasnamakan tanah ulayat datuak dan kelompok Tani Karya Maju Bersama dari desa Tarai Bangun
2.Berdasarkan surat ulayat dan surat kesaksian yang melibatkan aparat desa setempat, kades Tarai Bangun diduga terbitkan surat keterangan Tanah (SKT) di atas objek Tanah Kaplingan GKPN yang berada di wilayah RT II Dusun III Desa Rimbo panjang kecamatan tambang kabupaten Kampar.
3. Sementara itu, Kaplingan GKPN sudah memiliki Surat tanah semenjak tahun 1985 silam melalui cicilan anggota.
Akibat diterbitkannya SKT oleh kades Tarai bangun di atas objek tanah Kaplingan GKPN memicu konflik berkepanjangan.
Menyikapi itu, tokoh Gabungan Koperasi Pegawai Negeri (GKPN) menggandeng pakar lingkungan Dr.Elviriadi dalam rapat akbar besok, Selasa (01/11).
“Ya, kita udah telpon langsung pak Doktor Elviriadi. Kami rapat besok semua anggota koperasi pemilik kaplingan,” ucap Subur Lubis.
Terpisah, pakar lingkungan Dr.Elviriadi dihubungi media ini membenarkan.
“InsyaAllah besok saya hadir. Saya sudah pelajari inti permasalahan. Akan kita tuntaskan. Yang salah harus mengalah, kalau perlu dimasukkan ke penjara,” ujarnya.
Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah itu meminta Polres Kampar memproses laporan warga GKPN lebih lanjut.
“Seharusnya sengketa ini bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Ini langsung main pukul dan tindak anarkis, jelas perbuatan melawan hukum,” ungkap mantan aktivis mahasiswa itu.
Elviriadi meminta apatur desa dan kecamatan lebih cermat dan jangan “main api”.
“Jangan coba coba main api di tanah Melayu Riau. Ini negeri beradat. Nanti kita telaah, segera kita lapor Kades yang memalsukan surat tanah ke Polda Riau,” imbuhnya serius.
Elviriadi mengajak masyarakat kompak melawan mafia tanah.
“Ayo.kita tindak tegas. Besok saya hubungi pak Dandim Kampar untuk membantu GKPN melawan kekerasan dan kezaliman. Bismillah, jika benar sejengkal pun tak mundur. Membujur lalu melintang patah,” pungkas peneliti gambut yang rutin cukur gundul demi hutan tropis.
SINKAP.info | Laporan: Khayril Z