PEMATANGSIANTAR, SINKAP.info -Maraknya kehadiran Tempat Hiburan Malam (THM), tempat pijit/massage Plus-plus serta Narkoba di Kota Pematangsiantar membuat gerah puluhan elemen masyarakat dari berbagai organisasi kemasyarakatan di Pematangsiantar.
Puluhan elemen ini akhirnya bersatu membuat Gerakan Masyarakat Anti Prostitusi Narkoba dan Judi (GEMAPRONADI) direncanakan mereka akan menggelar aksi demo pada hari Senin 11/07 di depan gedung DPRD, Polresta serta Kantor Walikota Pematangsiantar.
Diketahui adapun tuntutan aksi tersebut meminta kepada pihak berwenang untuk menutup seluruh tempat hiburan malam, menangkap jaringan bandar dan pengedar narkoba serta menertibkan tempat pijit massage plus-plus yang ada di Kota Pematangsiantar.
Hal tersebut dtegaskan Kordinator Aksi Bagus Supranda, S.Kom kepada media ini sesusai dengan surat pemberitahuan aksi ke Polresta pematangsiantar, Rabu (06/07) siang di halaman Polresta Pematangsiantar.
“Tidak boleh ada tempat untuk Maksiat dan Narkoba di Kota ini, semua harus ditutup dan ditertibkan,” tegas bagus penuh semangat.
Bagus menyayangkan sikap Petugas Polresta Pematangsiantar yang tidak mau mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) dengan alasan sejak masa pandemi ini Polresta Pematangsiantar sudah tidak pernah mengeluarkan Pemberitahuan lagi.
Namun begitu, Bagus tetap mengapresiasi sambutan petugas kepolisian yang ramah dan mengajak untuk berdiskusi terkait aksi demo yang akan digelar.
Bagus mengharapkan kegiatan aksi yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Senin (11/07) nanti bisa berjalan dengan sukses dan kondusif tanpa ada kerusuhan. Untuk itu Bagus yang didampingi 3 rekannya perwakilan dari Organisasi menyampaikan himbauan dan seruan kepada seluruh masyarakat, berbagai elemen organisasi, para tokoh pemuda dan para aktifis untuk bisa ikut berpartisipasi meramaikan dan mensukseskan juga menjaga kekondusifan serta keamanan kegiatan aksi yang bakal digelar tersebut.
Pendiri Organisasi Anak Muda Bergerak (AMB) Ahmad Fauzi, SM yang ikut mendampingi Bagus kepada wartawan mengatakan walaupun pihak Polresta tidak mau mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap melakukan aksi di hari senin nanti.
“Yang penting kami sudah mengikuti prosedur, terbit atau tidak STTP kami akan tetap aksi. Karena Kami sudah didukung oleh berbagai organisasi, tokoh masyarakat, tokoh agama bahkan Raja Siantar yang ke XV Baginda Sahat Damanik turut serta ikut mendukung,” ungkap Ahmad yang biasa dikenal dengan panggilan jack.
SINKAP.info | Laporan: M. Ichan hasibuan