PEKANBARU, Sinkap.info – Rencana sejumlah kalangan untuk merebut Blok Rokan makin menarik perhatian publik. Setidaknya, Riau dan Kabupaten/Kota memiliki potensi pengelolaan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Namun sayangnya, BUMD yang dimiliki Provinsi Riau banyak bermasalah alias “berpenyakit” sehingga peluang menjadi sangat tipis. Hal itu memgemuka dari pandangan tokoh masyarakat Riau Dr Elviriadi sepulang shalat Idul Fitri, Kamis (13/05).
“Payah lah, BUMD di Riau ni penuh kepentingan. Make nye bekudis, dah tu nak ngurus B to B Blok Rokan pulak. Jauh panggang dari api, Wak!,” sindir Elv memulai.
Elviriadi merinci setidaknya BUMD yang sakit antaranya PT Permodalan Ekonomi Rakyat (PER) Riau, PT Pembangunan Investasi Riau (PIR), PT Riau Petroleum, dan PT Riau Airlines (RAL).
“Sebetolnya hampir semue BUMD salah urus, RAL malah dah tak tentu rimbanya, duit keringat rakyat Riau dah ratusan milyard lesap, lantak mike lah,” keluh mantan aktivis mahasiswa itu.
Timbalan Panglima Besar PNBR itu menyatakan pola perjuangan elit Riau sudah berubah drastis dibandingkan sewaktu pengambilan CPP Blok dan Blok Mahakam.
“Dulu masih jelas ideologinya, kemurnian para tokoh dengan tujuan kemashlahatan umat. Kalau sekarang sudah cendrung dibaluti kepentingan tertentu. Akibatnya ritme gerakan kacau, tak ade konsep,” katanya.
Putra Kabupaten Meranti itu masih berharap Gubernur Syamsuar melakukan langkah strategis.
“Untung Pak Gub Syamsuar orangnya wellcome, publik bisa berharap langkah taktislah. Tak pun dapat ikut Bisniss to Bisnis, minimal budak budak Melayu dapat nompang keje jadilah Wak! Yang penting Pak Syam hati hati aje dengan situasi ini, kalau tidak kepunan. Kepunan telouw temakol-lah, Wak! “Pungkas peneliti gambut yang istiqamah gundul kepala demi nasib hutan.
©SINKAP.info | Editor: MF