Surat Cinta untuk Bupati Terpilih, Refleksi 7 Tahun HMI Berdiri

Opini258 Dilihat

Penulis: Sadam Dewana, S.Pd, M.Pd
Pendiri HMI Cabang Kepulauan Meranti

REFLEKSI 7 tahun yang lalu tentang misi 2020, point penting dalam Stadium General tidak terlepas dari Misi berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kepulauan Meranti yaitu organisasi mahasiswa pengkaderan dan perjuangan sejak 1947 dua tahun setelah merdeka yang didirikan skala nasional oleh Kanda Lafran Pane yang 3 tahun terakhir telah mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan Nasional di istana negara karna dianggap telah berjasa dan berkontribusi untuk negara melahirkan pemimpin-pemimpin dari rahimnya HMI.

Kini tepatnya memasuki agenda besar yaitu Pemilihan dan Terpilihnya kepala daerah untuk 5 tahun kedepan pada pesta demokrasi kepulauan meranti. Saya coba meresume dari topik yang dibahas dalam kegiatan tersebut.

“Dalam diamku tidak akan pernah hilang doktrin tentang bahtra HMI yang dogmanya sampai saat ini tertancap hingga melebur menjadi darah dan daging, jiwa perjuangan dan pengkaderan sepertinya tidak akan sirna selama nafas ini masih diberi oleh pemilik cosmos yaitu kekuatan ilahiah”.

Izinkan dinda untuk menjabarkan dari isi pelantikan tersebut sebagai aspirasi minimal memberikan rekonstruksi berfikir yang bakal menjadi rekomendasi pembangunan dan tantangan daerah.

Latar belakang HMI hadir mungkin saya tidak akan jelaskan disini karna buku tersebut saya garap sekitar 2 minggu yang lalu dan sekarang sudah 44 halaman dan insya allah akan saya lauching jika buku tersebut telah mendekati sempurna. Kembali kepada tema yang saya suguhkan pada saat pelantikan 2014 lalu.

Kondisi kepulauan meranti sejak mekarnya pada tahun 2009 dari peningkatan pembangunan, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan social berdampak baik terhadap pembangunan hingga saat ini. Namun tugas kepala daerah 10 tahun terakhir tentunya belum cukup untuk membenahi secara totalitas dikarnakan cepatnya iklim ekonomi yang kini kian memburuk disebabkan tak terbendungkan kemajuan teknologi tentunya tugas berat bagi pemimpin selanjutnya.

Apalagi sekarang negara telah mengamini pasar bebas dengan konsep MEA (masyarkat ekonomi asean). Meskipun Tujuan MEA sangat baik secara nasional namun kesiap siagaan kita dalam kondisi kabupaten bungsu provinsi riau menjadi tantangan tersendiri tidak dipungkiri secara geografis kepulauan meranti adalah pintu gerbang lalu lintas kapal yang diapit 2 negara.

Maka perlunya gagasan baru dalam menata ekonomi Indonesia terutama income perkapita masyarakat. oleh karena itu, saya selaku pendiri HMI memiliki impian besar terhadap kemajuan kepulauan meranti sehingga saya tuangkan didalam kegiatan pelantikan tersebut. Ide Pokok secara garis besar dalam “Stadium General” dapat disimpulkan antara lain :

Tentang Perguruan Tinggi
Sejak berdirinya kabupaten kepulauan meranti belum ada satupun pembahasan dan progress pembangunan Universitas Melayu Negeri Kepulauan Meranti. Yang saya ketahui bahwa untuk memajukan suatu negara seperti negara – negara maju salah satunya yang kita kenal ialah finlandia. Pada waktu saya berkuliah di yogyakarna program pasca sarjana issu ini telah lama dan diikuti melangitnya issu Bumi datar (Flat Earth), Indonesia masih setengah-hati mengadopsi program pendidikan finlandia secara menyeluruh didunia Akademik/kampus. Negara filandia dulunya negara yang terkebelakang dari persentase eropa khususnya negara adidaya AS menurut penelitian kini telah bertransformasi menjadi negara maju dari sisi pendidikan dengan merubah metode kurikulum dengan konsep bahagia, memanusiakan dan kebebasan berfikir.

Untuk memajukan sebuah daerah dengan cepat tidak terlepas dari urat nadi yaitu pendidikan, perlu terobosan baru agar anak daerah dapat membangun paradigmanya melalui akademik yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi ilmuan-ilmuan handal yang dapat disalurkan melalui konsentrasi pada Universitas Maritim & Bisnis.

Tentang Pembangunan Ekonomi Yang Sarat Dengan Kapitalis
Dari sumber terpercaya dan jurnal yang saya baca pembangunan ekonomi dimulai dari pengaruh lingkungan dan genetik (bangsa). Bahwa setiap Bangsa/karakter masyarakat mempunyai opportunity menjadi entrepreneurship namun potensi itu terkadang tidak disadari, sedangkan nenek moyang negeri dalam terminology disebut riau/riuh pada lautan selat Melaka aktivitas perdagangan.

Terlepas dari khasanah sumber daya itu, saya berfikir bahwa ekonomi akan maju apabila menghadirkan universitas kemudian dilanjutkan dengan doktrin entrepreneur harus mampu menguasi sistim bisnis, akses bisnis, peluang bisnis. Artinya tidak selalu meminta dibebankan kepada pemeritah sebagai akses modal namun diperlukan fasilitas bisnis itu sendiri menciptakan pabrik-pabrik yang sangat dekat dengan aktivitas ekonomi masyarakat.

Perusahaan Sagu
Saya menganggap ini adalah fokus pengelolaan sumber daya yang ke 1. Kini perusahaan kilang sagu belum ada yang menjadi sebagai pabrik central poros utama memaksimalkan pengelolaan sumber daya sagu. Sebaiknya sagu bukan hanya diolah menjadi bahan setengah jadi yaitu tepung sagu. Untuk itu perlu terobosan baru pabrik yang mampu memberikan nilai tambah kepada petani sagu dan pengusaha anak daerah khususnya olahan sagu jadi.
Terobosan yang dimaksud :
1.tepung sagu menjadi olahan jadi seperti produk unilever dengan berbagai produk yang tersebar diseluruh lini market ekonomi dan masuk pasar bebas “politik ekonomi”.
2.Tepung sagu harus didesak menjadi konsumsi masyarakat dunia, karna menurut penelitian sagu menjadi alternative pakan dunia. Sedangkan sagu juga dapat dijadikan solusi pagan utama dibuktikan seorang yang mengidap penyakit diabetes dan menghindari makan nasi yang komposisi glukosanya tinggi. Kemudian pakan pokok yang dimaksud telah lama kami fikirkan sejak 2014 yaitu menjadikan mie sagu instan.
3.Mie sagu instan akhirnya diteliti dilabolatorium diporos tengah, dan menjadi sumber oleh pelaku usaha disana dan menjadi hak paten luar daerah kepulauan meranti.
4.Menurut saya sangat absurt ketika kita tidak mempu mendirikan labolatorium yang kita buka formasi khusus meneliti untuk pakan sagu yang itu berasal dari kepulauan meranti dan menjadi Hak paten kepulauan meranti.

Pabrik Kelapa
Saya menganggap ini adalah fokus pengelolaan sumber daya yang ke 2. Banyaknya kapal-kapal menjadi sumber rezeki bagi tengkulak karna sulitnya akses ekonomi akhirnya dilempar keseberang demi mengharapkan harga jual yang tinggi. Pabrik kelapa harus segera didirikan sebagimana kepala daerah yang tidak saya sebutkan namanya berkerjasama dengan deal-dealnya sehingga berdiri perusahaan kelapa dikabupaten inhil

Sampai saat ini kepulauan merantipun tidak ada pabrik koprah yang mampu mendirikan pabrik besar minimal seperti inhil. Kalaupun ada pengusaha kecil menengah masyarakat termasuk mungkin saya tidak mampu untuk menerobos dengan kos yang besar tidak seperti dijawa timur cukup menggunakan fuso lalu sampai dipelabuhan tanjung periok atau Surabaya dengan olahan kripik kelapa. Jadi perlunya pelabuhan internasional yang mengangkut bahan bahan jadi ini dan meminta kesepaktan staek holder dari berbagai pihak.

Pabrik Karet:
Saya menganggap ini adalah fokus pengelolaan sumber daya yang ke 3. Dari 9 kecamatan kabupaten kepulauan meranti, rata-rata masyarakat juga bergantung dihasil alam ini. Maka terobosan ketiga ialah meningkatkan nilai tambah dari masyarakat dengan harga jual tinggi. Dengan menghadirkan pabrik karet yang minimal setengah jadi:
Terobosan yang dimaksud ialah :
1.Karet setengah jadi ateks, sheet, crepe, dan crumb rubber,
2.Karet jadi lebih mahal dan diekspor melalui pintu gerbang riau dan ini harus sahkan melalui mou khusus pulau sumatera.

Tentang Peran Pemuda yang Kritis
HMI adalah organisasi yang sejak dulu pernah ada, dan masa kejayaannya dapat dilihat dari peran terlibatnya dalam agenda-agenda penting negara dan kejayaan itu sedikit memudar dari 80-an hingga reformasi. Kini HMI bangkit kembali dengan reinkarnasinya dalam wujud yang berbeda yang dapat memframing pola gagasan kolektif kolegial. Tujuan menghadirkan HMI dikepulauan menranti salah satunya menjadikan kader yang militansi dan kritis. Bukan untuk menghasilkan kader-kader kritik tanpa adab.

6. Tentang Tantangan Zaman Issu AEC (ASEAN Economic Community)/dikenal sebagai MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)
Tantangan MEA merupakan tantangan tersendiri bagi pelaku usaha anak negeri karna asa itu harus menyinari setiap jiwa dengan semangat persatuan yang kokoh Sebaiknya ini pembahasan yang sangat vital MEA tidak akan terhindarkan namun tugas sebagai anak bangsa ialah berkompetisi terkesan dipaksakan karna siap secara mental dan harus berkompetisi dengan kapitalisme dan koloninya.

PROGRESIF DAN INOVATIF MENUJU MISI 2021″
Momen pemilihan kepala daerah adalah menentukan nasib 5 tahun kedepan. Karna segala sesuatunya tidak terlepas dari kebijakan yang senjata itu dimiliki oleh kepala daerah yang didalamnya terdapat hak, kewajiban, tugas, wewenang dari point hak salah satunya mengelola kekayaan daerah yang diatur dalam undang-undang.

Secara pribadi saya mengiginkan hak mengelola kekayaan daerah oleh kepala daerah kedepan dengan memprioritaskan ekonomi pabrik-pabrik berdiri untuk meningkatkan nilai tambah masyarakat tempatan. Karna masyarakat kecil menengah lebih banyak dari Upper class. Sesuai dengan pemikiran Ibnu Kaldun, Kalmax dan lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.