LIFESTYLE, Sinkap.info – Sejak kontes pertama yang diadakan di Taman Ria Remaja, Senayan, Jakarta 1996, Ikan bertubuh mungil yang tadinya hanya berharga di bawah 1000 rupiah, dalam kurun waktu 3 tahun seiring ramainya kontes harganya pun meroket naik beratus kali lipat hingga menyentuh angka jutaan ditahun 1999 bahkan di tahun 2000-2002 ada yang harganya menyentuh puluhan Juta rupiah.
Betapa besarnya efek yang diberikan kontes terhadap industri ikan Cupang Hias, bayangkan ikan yang hanya berharga ratusan perak bisa melejit menjadi berjuta-juta sejak adanya Kontes Cupang Hias.
Dinamika pasang surutnya dunia cupang hias pun juga bergerak sejak 2003. Cupang hias meyentuh dititik nadir pasca dihantam badai booming ikan Louhan, ditambah langka dan jarangnya kontes yang didiadakan di 2003-2007 kalau pun ada pesertanya hanya dibawah 200 ekor, Makin memperparah keadaan.
Namun berkat kegigihan para Cupangers yang masih bertahan fighting, dimulai 2007 pasca kontes yang mendapat rekor Muri dilapangan Banteng, menjadi titik bangkit dan perlahan-lahan dunia cupang hias mendapat angin kembali. Sejak 2010 Kontes pun mulai marak kembali diadakan di berbagai daerah membuat industri bergairah dan menjadi stabil kembali.
Sejak 2017 seakan-akan Cupang Hias bagaikan menjadi booming kembali bukan hanya di Indonesia namun di Dunia, sejak makin maraknya diadakan kontes di berbagai Negara Asia hingga Eropa, sehingga permintaan ikan menjadi amat tinggi baik dari dalam maupun luar Negeri.
Dalam bisnis pasang surut itu sudah biasa
pembeli sepi sudah biasa
jangan takut kehilangan pasar,
selama kontes masih marak diadakan di mana-mana.
Takutlah jika brosur kontes mulai sepi bertebaran di jagad sosmed.
Tanpa adanya kontes yang menjadi lokomotif industri,
tidak akan pernah sampai cupang hias di titik sekarang ini.
Mari kita support kontes dimana pun,
pemain datang dan pergi, cupang hias selalu lestari.
SINKAP.info | Laporan: Fs