Pemkab Labuhanbatu Terima Bantuan 2 Ventilator Dari Satgas Covid 19

Labuhan Batu45 Dilihat

Labuhanbatu, Sinkap.Info – Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu menerima bantuan 2 ventilator (alat pernafasan) dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan coronavirus disease 2019 (Covid-19) Provinsi Sumatera Utara.

Bantuan tersebut dikhususkan untuk Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap pasien terpapar Covid-19.

Bantuan itu diserahkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Mayor Laut dr Handoyo Harsono SpA kepada Pejabat sementara (Pjs) Bupati Labuhanbatu Muhammad Fitriyus didampingi para Asisten, Direktur RSUD Rantauprapat dr Safril RM Harahap SpB, Kadis Kesehatan Labuhanbatu Kamal Ilham dan Kabid Kesehatan Masyarakat Friska Simanjuntak, Kamis (5/11), di RM Lembur Kuring Jalan Sisingamangaraja Rantauprapat.

“Saya menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan Pemprov Sumut hari ini ke RSUD Rantauprapat. Semoga bantuan ini dapat membantu tenaga medis RSUD memberi pelayanan kesehatan kepada pasien Covid-19 yang lebih baik lagi untuk masyarakat Kabupaten Labuhanbatu,” sebut Pjs Bupati Fitriyus.

Mayor Laut dr Handoyo Harsono SpAn, saat itu menyebut keberadaan Covid-19 sangat membuat masyarakat dan semua pihak parno untuk melakukan kegiatan.

“Mau ini takut, mau itu juga takut. Dari itu perlu kedisiplinan kita menyikapi masalah ini dengan protokol kesehatan,” ungkap Handoyo.

Menurut dia, edukasi merupakan ‘obat’ terampuh mengatasi virus corona tersebut, sehingga stakeholder harus terus melalukan edukasi.

“Edukasi mampu menurunkan jumlah kepaparan yang sangat signifikan, dan ketenangan yang diberikan tenaga medis dan keluarga kepada pasien juga sangat ampuh dijadikan obat. Inilah cara psikologis,” ungkapnya.

Handayo juga menjelaskan, pada dasarnya virus corona tidak mematikan apabila sadar menyikapinya.

“Makanya, jika merasa ada gejala cepat periksakan, karena kuncinya kesadaran kita. Jadi, mari kita patuhi protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, karena dengan menggunakan masker kemungkinan besar terjangkit virus ini hanya dua persen. Itupun dari kelalaian kita, habis pegang ini, pegang mata, hidung dan mulut,” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dr Alwi Mujahid Hasibuan MKes, pada kesempatan itu menyebut tidak cukup dengan 3M untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Indikator keberhasilannya adalah perubahan perilaku yang menjadi pendorong utama memutus rantai penyebaran virus tersebut. Menyuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan memakai masker akan lebih bermanfaat jika itu kita jadikan perilaku untuk sehat dalam kegiatan sehari-hari,” jelas Alwi.

SINKAP.info | Laporan: Fs