PEKANBARU, Sinkap.info – Perdebatan publik tentang siapa yang cocok menempati Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Riau makin mengemuka. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan, tokoh masyarakat dan pengamat politik Universitas Riau turut menurunkan pandangan dan masukan ke Gubernur Riau.
Dihubungi terpisah melalui aplikasi Whatsapp Senin (8/6) Pakar Lingkungan Dr.Elviriadi menyampaikan pandangan menarik. “Ya, posisi Kadis LHK ini sangat strategis, jadi Gubri Syamsuar harus memilih orang yang tepat,” ujarnya mengawali.
Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHM itu menyebutkan ada 4 kriteria Kadis LHK Propinsi Riau Pertama, kontra revolusionerr hedonistik. Artinya dia kontra dengan sikap berfoya foya dengan fasilitas jabatan (hedonistik) yang secara revolusioner terjadi akhir akhir ini.
“Ye, setidaknye ada 4 kriteria lah untuk kadis LHK Riau, ini jabatan menentukan nyawa masyarakat Riau,” ujarnya.
“Kita tau lah, Kadis LHK itu jabatan ‘terbasah’ dari semua Kadis. Kalau leadernya ‘revolusioner hedonistik‘ maka perusak lingkungan mudah ‘membujuk’ melalui fasilitas hedonis, yang rapor merah jadi green,” sindir mantan aktivis mahasiswa itu.
Kedua, mempunyai antropologi perspektif. Persoalan lingkungan mengacu pada realitas kemanusiaan dan kebudayaan. Jika realitas antropologis menderita, seperti konflik lahan, jeritan kaum tertindas, berarti alam lingkungan yang dihuni sudah tidak layak.
“Jadi lingkungan hidup dan kehutanan bukan sekedar ukuran ukuran teoritis dan uji laboratorium, tetapi berpijak dari gejala antropologis,” beber lulusan UKM Malaysia itu.
Ketiga, melihat lingkungan dan kehutanan dalam paradigma ideologis. “Harus sampai ke tahap ideologis lah, baru ada kekuatan menata lingkungan dan kehutanan Riau yang sedang digasak cukong kapitalis siang malam. Kalau cume birokrat suke tesengeh, kena gertak dikit langsung tiaraplah, alamat gundul tambah gundul hutan,” tutur Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah itu.
Keempat, bisa mengelaborasi “Riau Hijau” Pak Syamsuar dalam agenda aksi konkrit dilapangan. “Adummmaaaak, Riau Hijau nie sekarang dah menguap, ujung tombaknya ada pada Kadis LHK terpilih. Calon Kadis harus sudah tau apa penyebab ‘Riau Hijau’ mati muda, pencemaran, kebun illegal 1 juta hektar, daya tampung daya dukung, dan merangkul kekuatan eksternal,” ungkapnya.
“Boleh kolaborasi dengan NGO Lingkungan, tokoh masyarakat adat, dan akademisi. Tetapi awas terajak akademisi mata duitan, asal duit dapat, alamat tambah gundul lah hutan, “pungkas putra Selatpanjang yang istiqamah gundul demi hutan.*
SINKAP.info | Editor : MKh
Komentar