Setiap Cahaya Menembus Dinding Malam, itulah AKU!Redaksi7 April 20177 Februari 2021Sastra820 Dilihat Foto: Ilustrasi Puisi Izinkan aku untuk tidak menjadi prajurit yang tanpa keinginan dan rencana Karena aku bukan prajurit! Jika aku panglima maka akan kusebarkan pengumuman perang Akan aku rebut kemenangan untuk singgasana hatimu. Namun saat ini, aku hanya seorang pemuda desa, Tampan bukanlah kategoriku, mapan juga bukan kriteriaku Aku hanya punya permintaan padamu, Izinkan…. Aku mencintaimu dalam semua keadaanku. Seandainya lautan bisa menyampaikan isi hatiku padamu Maka niscaya airnya akan kering terkuras, Jika awan mau mengabarkan rasa rindu ini padamu Yakinlah bahwa awan akan menghujani bumi Jika matahari sanggup menawari cahaya cintaku padamu, Maka seluruh alam akan terbakar. Dinda… cinta ini begitu agung, lebih dari singgasana para raja Begitu mulia melebihi kerajaan para dewa. Tidakkah hatimu tergerak untuk mengatakan hal yang sama? Sehingga satu kata saja yang kau ucapkan akan merangkai keindahan dalam sukmaku. Seperti membongkar zirah besi yang membelenggu hatiku… Dalam keangkuhanku padamu, Akan meretas tebalnya tameng ketidakpedulianku padamu. Akan bebas dari lebih semua itu, Dari yang menjadi penghalang antara kau dan aku Aku akan datang padamu bagaikan cahaya yang menembus dinding malam Aku akan mendatangimu seperti hembusan ombak yang memecah badai. Deus Dekker, 23 Malam, Maret menghilang, 2017 tahun yang lalu 820 INFO MENARIKIbu Pahlawan HidupAyahku Adalah Pahlawan dan InspirasikuKado dari Tengah LautTangisan Diantara HujanIstana Dalam LukisanMahkamah Tanpa Hati
Komentar