Setiap Cahaya Menembus Dinding Malam, itulah AKU!

Sastra666 Dilihat
Puisi
Izinkan aku untuk tidak menjadi prajurit yang tanpa keinginan dan  rencana
Karena aku bukan prajurit!
Jika aku panglima maka akan kusebarkan pengumuman perang
Akan aku rebut kemenangan untuk singgasana hatimu.
Namun saat ini, aku hanya seorang pemuda desa,
Tampan bukanlah kategoriku, mapan juga bukan kriteriaku
Aku hanya punya permintaan padamu,
Izinkan….
Aku mencintaimu dalam semua keadaanku.
Seandainya lautan bisa menyampaikan isi hatiku padamu
Maka niscaya airnya akan kering terkuras,
Jika awan mau mengabarkan rasa rindu ini padamu
Yakinlah bahwa awan akan menghujani bumi
Jika matahari sanggup menawari cahaya cintaku padamu,
Maka seluruh alam akan terbakar.
Dinda… cinta ini begitu agung, lebih dari singgasana para raja
Begitu mulia melebihi kerajaan para dewa.
Tidakkah  hatimu tergerak untuk mengatakan hal yang sama?
Sehingga satu kata saja yang kau ucapkan akan merangkai keindahan dalam sukmaku.
Seperti membongkar zirah besi yang membelenggu hatiku…
Dalam keangkuhanku padamu,
Akan meretas tebalnya tameng ketidakpedulianku padamu.
Akan bebas dari lebih semua itu,
Dari yang menjadi penghalang antara kau dan aku
Aku akan datang padamu bagaikan cahaya yang menembus dinding malam
Aku akan mendatangimu seperti hembusan ombak yang memecah badai.
Deus Dekker, 23 Malam,  Maret menghilang, 2017 tahun yang lalu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *